Selama PPKM Tempat Pemancingan di Padanggalak Denpasar Ini Alami Penurunan Pendapatan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Wayan Suweca terlihat mengamati peserta di kolam pancing miliknya kawasan Padanggalak, Denpasar, Bali pada Jumat 30 Juli 2021.

Sesekali Ia mengirim pesanan makanan atau minuman bahkan umpan pancing yang dipesan peserta.

BACA JUGA: RSU Negara Musnahkan Obat Kadaluarsa dengan Total 25 Jenis Obat

Wayan Suweca mengatakan saat PPKM Darurat jam operasional tempat pemancingan ini dimajukan dan waktu terbatas.

Sebelum PPKM usaha kolam pancing ini buka mulai jam 7 malam hingga 12 malam namun, setelah penerapan PPKM dimajukan jam 6 malam hingga 9 malam. 

"Kalau sekarang ini waktu dimajuin, biasanya jam 7 dimajuin jam 6. Mainnya cuma 1 sesi, kalau sebelum PPKM mainnya bisa sampai 2-3 kali sesi. 1 sesi itu 3 jam," kata pria asal Denpasar ini. 

PPKM Darurat yang bisa jadi akan berjalan secara berjilid-jilid ini memberikan dampak pada pemasukan usaha kolam pancing miliknya. 

"Pendapatan turun drastis. Peserta hanya bisa main cuma 1 kali sesi. Tiket masuk Rp100 ribu, Rp20 ribu ini untuk perawatan dan operasional kolam sisanya untuk hadiah lomba dikali peserta. Misalnya peserta ada 20 orang, ya Rp20 ribu x 20 orang itu untuk operasional kita yang Rp80 ribu x 20 orang itu hadiah lomba," imbuhnya. 

Sebelumnya, Ia pernah membuka kolam pancing pada siang hari tetapi warga jarang yang datang ke tempat pemancingan karena banyaknya kesibukan. 

"Dulu siang sudah buka tapi, jarang yang mancing karena banyak warga yang kerja. Kalau weekend lumayan," paparnya. 

0 Response to "Selama PPKM Tempat Pemancingan di Padanggalak Denpasar Ini Alami Penurunan Pendapatan"

Post a Comment