Bali-NTB Disebut Kekurangan Oksigen Medis saat Kasus Melonjak

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah dokter di Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkap adanya kesulitan oksigen untuk kebutuhan medis di saat kasus Covid-19 sedang melonjak.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Bali I Gede Putera Suteja mengatakan stok oksigen di rumah sakit yang terbatas membuat sejumlah operasi darurat non-Covid-19 ditiadakan.

"Kebutuhan dan demand-nya tidak seimbang sehingga beberapa Kepala Dinas kabupaten dan Kota dengan Satgas sampai membeli oksigen ke luar daerah," kata Suteja dalam konferensi pers Tim Mitigasi PB IDI yang dilakukan secara virtual, Rabu (4/8).


Suteja menceritakan salah satu Kepala Dinas Kesehatan di Bali yang juga merupakan Ketua IDI Badung datang dari Semarang membawa oksigen menggunakan kapal.

Mulanya, untuk mencukupi kebutuhan oksigen di Bali, pemerintah setempat menyetok dari Provinsi NTB.

"Tapi Pak Gubernur NTB melarang mengirimnya ke Bali," jelas Suteja.

Sementara itu, Ketua IDI Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rohadi mengungkapkan, karena keterbatasan oksigen, pihaknya tidak bisa melakukan operasi cito pada pasien yang tidak terpapar Covid-19.

Operasi cito merupakan operasi yang harus dilakukan segera, bersifat darurat karena jika tidak bisa mengancam nyawa atau fungsi tubuh pasien.

Menurut Rohadi, banyak rumah sakit di Mataram tidak memiliki oksigen sentral.

"Sekarang yang dipakai di ICU yang tabung itu dikoneksikan ke mesin. Jadi cito non-Covid itu tidak ada, jadi yang pakai adalah yang Covid," jelas Rohadi.

Di sisi lain, oksigen liquid juga sulit dicari. Hal ini menurutnya, dialami oleh mayoritas penduduk. Karena kelangkaan oksigen ini, kata Rohadi, banyak rumah sakit swasta membatasi operasi yang prosesnya lebih dari 30 menit.

"Jadi tolong ini dengan hormat ke Menteri Kesehatan bagaimana solusi kita di NTB, rumah sakit-rumah sakit kita itu saluran (oksigen) sentral, itu enggak ada," keluhnya.

Hal itu diperparah dengan kasus harian yang masih tinggi. Gede Putera Suteja mengatakan dalam dua pekan terakhir kasus positif harian di Bali mencapai angka di atas 1.000. Di saat yang sama, telusur atau di Bali rendah.

"Tracing-nya rendah. Kasus aktifnya satu pasien tiga sampai lima (yang di-tracing)," jelasnya..

Senada, Ketua IDI Wilayah NTB Doddy AK penularan Covid-19 di wilayahnya melonjak saat kondisi di Jawa mulai menurun. Kasus positif harian yang biasanya berkisar 50-100 kasus, kini mencapai 200-300 kasus.

"Ini juga peningkatan kasus yang cukup banyak, kita juga teman-teman menjadi capek, lelah dan membutuhkan istirahat juga sebetulnya," ujar Doddy.

(iam/arh)

[Gambas:Video CNN]

0 Response to "Bali-NTB Disebut Kekurangan Oksigen Medis saat Kasus Melonjak"

Post a Comment