Tangan Besi Xi Jinping Ngefek ke Bisnis Raksasa Tencent

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendapatan perusahaan teknologi raksasa Tencent Holdings Ltd. tumbuh paling lambat dalam dua tahun terakhir. Kondisi ini dipicu oleh peraturan dan tindakan keras dari Pemerintah China di bawah Xi Jinping.

Dikutip dari AFP, dalam data yang dirilis pada Rabu (18/8/2021) menunjukkan total pendapatan perusahaan ini mencapai US$ 42,3 miliar atau Rp 609 triliun (asumsi Rp 14.400/US$) untuk paruh pertama tahun 2021, naik 23% year-on-year (YoY) dengan laba operasional naik 17%.

Penjualan naik 20% menjadi US$ 21,3 miliar (Rp 306 triliun) untuk kuartal kedua. Sementara penjualan game mobile tumbuh 13%


Padahal perusahaan game ini melihat lonjakan keuntungan selama setahun terakhir, saat pandemi Covid-19 membuat orang harus berdiam diri di rumah.

Tetapi perusahaan game China sekarang menghadapi tantangan baru akibat China terus melanjutkan tekanan pada industri teknologi di negaranya. Pemerintah dikabarkan akan menyusun undang-undang baru mengenai keamanan nasional, inovasi teknologi, monopoli dan pendidikan yang melibatkan orang asing.

Bulan lalu, regulator memerintahkan anak perusahaan Tencent khusus musik untuk melepaskan kesepakatan lisensi eksklusif dengan sejumlah level dan membatalkan potensi penggabungan dua platform streaming game saingan.

Awal bulan ini Tencent mengeluarkan pembatasan untuk game-nya. Pemain di bawah 12 tahun tidak dapat lagi melakukan pembelian dalam game dalam pertempuran multipemain 'Honor of Kings'. Sementara pemain di bawah 18 tahun tidak dapat mengakses setelah bermain dua jam selama liburan dan satu jam pada malam hari saat waktu sekolah.


[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

0 Response to "Tangan Besi Xi Jinping Ngefek ke Bisnis Raksasa Tencent"

Post a Comment