Vaksin Booster untuk Nakes di Balikpapan Capai 633 Persen

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Capaian vaksinasi dosis ketiga atau booster bagi tenaga kesehatan di Balikpapan sudah 63,3 persen atau sekira 3.643 orang.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty kepada TribunKaltim.co.

Ia mengatakan pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga bagi tenaga kesehatan (nakes) di Kota Balikpapan terus dilakukan.

“Sudah melebihi setengah nakes kita yang terima dosis ketiga dari total sasaran 5.759 orang,” kata Andi Sri Juliarty, Senin (13/9/21).

Dalam pelaksanaannya, lanjut wanita yang akrab disapa Dio itu, vaksinasi booster tidak bisa dilakukan secara massal.

Baca juga: Jadwal Pelaksanaan Vaksinasi Booster Moderna Bagi Nakes di Balikpapan

Baca juga: Besok, Booster Vaksin Moderna Mulai Disuntikkan pada Nakes di Balikpapan, Kadinkes Siap Divaksinasi

Baca juga: 7.600 Nakes di Balikpapan Bakal Dapat Booster Vaksin Moderna

Melainkan bergiliran agar tidak terjadi kekosongan tenaga kesehatan. Sebab, vaksin yang digunakan ialah Moderna.

Hal itu penting dilakukan karena ada potensi nakes mengalami efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), dan perlu beristirahat dua hingga tiga hari.

“Kita harus memperhitungkan, jika nakes yang sudah divaksin kena KIPI maka perlu istirahat dua hingga hari. Dampaknya pelayanan bisa terganggu,” ungkap Dio

Sementara itu, terkait laporan angka KIPI yang dialami nakes usai divaksin Moderna, Dio itu tidak menampik jika ada beberapa nakes yang mengalami.

Namun sifatnya masih umum seperti demam, pusing, sakit kepala, lemah badan, hingga mual.

Baca juga: Gubernur Kaltim Isran Noor Bantah Telah Dapat Suntikan Vaksin Booster Dosisi Ketiga

Ada juga beberapa yang bersifat lokal seperti nyeri atau bengkak dan keras di tempat suntikan. 

"Pada intinya sejauh ini tidak ada KIPI yang berat, masih seperti yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan,” tandasnya. (*)

0 Response to "Vaksin Booster untuk Nakes di Balikpapan Capai 633 Persen"

Post a Comment