111 Ton Besi Dicuri Polisi Soroti Lemahnya Keamanan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Jajaran Polrestro Jakarta Timur menyoroti pengamanan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar.

Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan mengatakan minimnya keamanan di area proyek garapan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) itu membuat pencuri dapat beraksi.

Sejak Juli sampai Oktober 2021, tercatat 111 ton besi proyek digondol sehingga mengakibatkan kerugian sekitar Rp 1 miliar. Aksi pencurian dengan total kerugian miliaran rupiah ini pun diduga mendapat bantuan dari 'orang dalam'.

[embedded content]

"Polisi berangkat dari TKP (Tempat Kejadian Perkara), ketika lokasi yang memang demikian terbuka, dan pengawasan juga minim, tentu siapa pun bisa melakukan niat-niat untuk mengambil kesempatan," kata Erwin di Jakarta Timur, Rabu (10/11/2021).

Hingga kini, ada lima pelaku pencuri besi di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung diringkus jajaran Unit Reskrim Polsek Makasar. Kelimanya yakni SA (25), SU, AR (30), MLR (24), dan DY (46).

Baca juga: Polisi Panggil PT Wika Soal Pencurian 111 Ton Besi Proyek Kereta Cepat: Kerugian Capai 1 Miliar

Baca juga: Polisi Duga Pencuri Besi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dibantu Pekerja, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Kelima tersangka dijerat pasal 363 KUHP tentang Pencurian Disertai Pemberatan.

Kelimanya ditangkap dua petugas keamanan PT Wika atas pencurian besi pada 30 Oktober 2021. Para pelaku tepergok warga sekitar sehingga sempat melarikan diri meninggalkan mobil bak berisikan besi curian.

Komplotan pencuri material proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu biasa beraksi mencuri besi proyek KCIC di wilayah Cipinang Melayu.

Baca juga: Perampokan Uang Rp 400 Juta di PIK Modus Gembos Ban, Polisi Pastikan Pelaku Tak Bawa Senjata Api

Baca juga: Trio Begal Cilik Bawa Sajam Beraksi di Kawasan Jababeka Cikarang, Aksinya Berakhir di Semak-semak

Dalam enam bulan belakangan, komplotan pencuri itu sudah berhasil menjual 111.081 kilogram besi dengan kerugian lebih Rp 1 miliar lebih.

Polisi juga mendalami keterlibatan orang PT Wijaya Karya (Wika) dalam kasus pencurian besi proyek itu.

"Orang dalam yang dimaksud bisa jadi ada, bisa jadi tidak, tergantung dari keterangan saksi dan alat bukti yang ada, atau bukti-bukti petunjuk lain yang mengindikasikan benar atau tidak ada keterlibatan," ujarnya.

Erwin menuturkan penyidik Unit Reskrim Polsek Makasar masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap lima tersangka.

Baca juga: Maling Motor di Rumah Atta Halilintar Terekam CCTV: Pelakunya 2 Orang, Terjadi saat Hujan Gerimis

Vesi rel kereta cepat Jakarta-Bandung yang dicuri. Vesi rel kereta cepat Jakarta-Bandung yang dicuri. (Polsek Makasar)

Pemeriksaan tersebut guna memastikan ada atau tidaknya keterlibatan orang dalam kasus, penyidik pun bakal memeriksa pihak PT Wika selaku bagian konsorsium PT KCIC.

"Karena tersangka ini mempunyai nilai untuk memberikan keterangan tentang mengungkap sejauh mana peran mereka dan siapa saja yang terlibat di dalamnya. Tentu ini akan terus berkembang," tuturnya.

0 Response to "111 Ton Besi Dicuri Polisi Soroti Lemahnya Keamanan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung"

Post a Comment