PPSM Magelang

  • Informasi Awal

  • TRIBUNNEWSWIKI.COM - PPSM Magelang adalah klub sepak bola yang berbasis di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

    Perserikaan Paguyuban Sepak Bola Magelang atau disingkat PPSM Magelang berdiri sejak tahun 1919 dan menjadi salah satu klub tertua di Indonesia.

    PPSM Magelang sejak musim 2018 bermain di Liga 3 Indonesia.

    Stadion Moch Soebroto yang memiliki kapasitas 20.000 penonton menjadi kandang dari PPSM Magelang.

    PPSM Magelang memiliki julukan Laskar Macan Tidar.

    PPSM Magelang merupakan salah satu pendiri dari PSSI, bersama 6 klub lainnya. (1)

    Baca: Persipasi Bekasi

    Baca: Deltras FC

  • Sejarah Bediri

  • klub sepak bola PPSM Magelang berdiri sebelum Indonesia merdeka yaitu pada tahun 1919.

    Nama awal klub ini adalah Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM), dalam bahasa Indonesia dapat diartikan Perhimpunan Sepak Bola Magelang.

    Hal tersbut karena pada mulanya IVBM merupakan perhimpunan klub sepak bola yang dibentuk oleh Wihardjo dibantu empat klub yang ada di Magelang, yaitu Persatuan Sepak bola Mosvia, Starmvogels, HKS, serta Among Rogo.

    Setelah PSSI sebagai wadah sepak bola Indonesia dibentuk nama IVBM diubah menjadi PPSM pada tahun 1925.

    Setelah itu, PPSM Magelang menambahkan kata "Sakti" pada namanya, karena Magelang memiliki klub bernama Tidar Sakti yang merupakan salah satu pendiri Galatama.

    Meski menjadi salah satu klub tertua dan merupakan pendiri PSSI, prestasi PPSM tidak segemilang pendiri PSSI lainnya seperti Persija, Persib, serta Persebaya. (1) (3)

    Baca: Persikab Kabupaten Bandung

    Skuad PPSM Magelang. Skuad PPSM Magelang. (Tribunnews.com)
  • Klub Pendiri PSSI

  • PPSM Magelang adalah satu dari tujuh klub yang merupakan pendiri PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) pada 19 April 1930 di Yogyakarta, tepatnya saat kongres PSSI pertama.

    PPSM Magelang yang saat itu masih menggunakan nama IVBM bersama enam klub lainnya, yaitu VIJ (Persija), BIVB (Persib), PSM (PSIM), VVB (Persis), MVB (PSM Madiun), dan SIVB (Persebaya), menjadi pendiri dari asosiasi sepak bola di Indonesia.

    Sebagai salah satu dari tujuh klub pendiri PSSI, PPSM tak bisa melakukan pergantian identitas yang meliputi nama, logo, dan domisili.

    Aturan tersebut tertuang dalam Statuta PSSI mengenai Kewajiban Anggota PSSI dalam pasal 17, poin 1 (satu), dan huruf g.

    Sebagai penghargaan kepada 7 (tujuh) Klub Pendiri PSSI, yaitu PSIM Jogjakarta, Persis Solo, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, PSM Madiun, dan PPSM Magelang.

    Maka, ketujuh klub tersebut wajib melindungi seluruh aset sepak bola mereka termasuk nama, logo, domisili dan warisan sepak bola lainnya di setiap waktu.

    Mereka tidak melakukan perubahan (pengurangan atau penambahan) hal-hal tersebut dengan alasan apapun di kemudian hari, bunyi statuta PSSI. (2)

    Baca: PSM Madiun

  • Terjadi Dualisme

  • Dualisme kompetisi yang terjadi pada tahun 2013, membuat beberapa klub di Indonesia mengalami dualisme, termasuk PPSM Magelang.

    Musim tersebut, terdapat dua tim PPSM Magelang yang berkompetisi di Divisi Utama versi LPIS serta Divisi Utama LI.

    Namun ketika musim sudah bergulir PPSM Magelang secara mundur dari Kompetisi Divisi Utama versi LPIS.

    Keputusan itu tertulis pada surat bernomor 0456/MSA.PPSM/V/2013, perihal permohonan mundur dari Kompetisi Divisi Utama LPIS yang ditujukan kepada Chef Executive Officer (CEO) PT LPIS.

    Mundurnya tim PPSM Magelang setelah mencermati perkembangan sepakbola di Kota Magelang tidak kondusif, yang terdapat dua klub PPSM yang berkompetisi di liga berbeda.

    Selain itu, PPSM Magelang tidak memiliki sponsor untuk mengarungi musim serta dana subsidi dari PT LPIS juga tidak segera cair, sehingga klub ditimpa persoalan keuangan.

    Selanjutnya, dualisme yang berakar dari tubuh PSSI ini akhirnya berakhir pada 2014 dengan memunculkan unifikasi (penyatuan) liga.

    PPSM kemudian bermain di Divisi Utama Liga Indonesia yang diikuti 64 tim dan dibagi ke dalam delapan grup. (1) (2) (4)

    Baca: Persiba Bantul

  • Kandang PPSM

  • Sebelum menggunakan Stadion dr. H. Moch Soebroto sebagai kandang, PPSM Magelang menggunakan Stadion H. Abu Bakrin sejak era Perserikatan.

    PPSM Magelang baru pindah menggunakan Stadion dr. H. Moch Soebroto pada Divisi Utama 2010/2011.

    Stadion dr. H. Moch Soebroto sendiri dibangun sejak tahun 2008 dan baru dapat digunakan pada tahun 2011.

    Nama awal Stadion dr. H. Moch Soebroto adalah Stadion Madya, Magelang.

    Perubahan nama stadionn tersebut terjadi pada tahun 2015, sebagai penghormatan untuk Wali kota Magelang periode 1971-1981, dr. H. Moch Soebroto merupakan Wali kota Magelang periode 1971-1981.

    PPSM memindahkan homebase ke Stadion dr. H. Moch Soebroto karena fasilitas serta kapasitasnya lebih baik dibandingkan Stadion H. Abu Bakrin.

    Stadion yang memiliki kapasitas 20.000 penonton sudah memiliki lapangan yang berstandar internasional.

    Stadion ini juga sempat menjadi kandang sementara PSIS Semarang, ketika Stadion Jatidiri, Semarang sedang dalam tahap renovasi. (1)

    Baca: Persekat Kabupaten Tegal

    Foto udara melalui pesawat drone dari Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang. Foto udara melalui pesawat drone dari Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang. (Humas Pemkot Magelang)

    (Tribunnewswiki.com/Khairul)

    [embedded content]

    0 Response to "PPSM Magelang"

    Post a Comment